Tv

Senin, 18 Maret 2013

Kejadian di dunia yangsudah di prediksi.


Jucelino Noberga da Luz. (The Epoch Times)

Jucelino Nobrega da Luz adalah orang Brasil, lahir tahun 1960, profesinya saat ini ialah guru sekolah, dan dengan istri serta kedua anaknya menjalani hidup yang sederhana, ia adalah penduduk kota yang sangat biasa. Peristiwa yang ia ramalkan disertai tanggal, bulan, tahun kejadian bencana besar dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas, selain itu agar di kemudian hari jikalau terdapat pihak ketiga yang meragukan kesahihan ramalannya, Jucelino selalu mempublikasikan ramalan dengan tanggal dan peristiwa kejadian, meminta untuk disahkan biro notaris atau jawatan pos negara, sehingga memudahkan pihak lain melakukan pemeriksaan.

Ramalan Jucelino secara beruntun terbukti

Apabila orang atau makna yang ditemuinya di dalam mimpi termasuk urusan pribadi, ia hanya memberitahukan kepada yang bersangkutan, tetapi jika yang bersangkutan adalah seorang kepala negara atau tokoh terkenal dan berkuasa di dalam masyarakat, selain akan berefek besar terhadap masyarakat, maka ia juga akan memberitahu pers dan media massa di negara tersebut. Perbedaan Jucelino dengan ahli ramal lainnya ialah, firasat yang ditemui dalam mimpinya akan disampaikannya secara utuh dan tanpa diseleksi, langsung kepada yang bersangkutan. Selain itu seperti yang disampaikan di atas, ia juga memberitahu kepada yang bersangkutan tentang pendokumentasian perihal ramalannya di biro notaris pemerintah, atau memperoleh bukti pengiriman dari jawatan pos negara, adakalanya ia mengirim surat yang dilampiri resi tentang suratnya atau mengirim berita singkat kepada yang bersangkutan. Oleh karena itu ia setiap hari membutuhkan biaya cukup besar untuk keperluan korespondensi firasat mimpinya. Biaya-biaya tersebut harus berasal dari penghasilan minim seorang guru yang kehidupan sehari-harinya dilakukan dengan berhemat.

Ada yang bertanya kepadanya pada umur berapa ia mulai bermimpi firasat mimpi, ia menjawab sejak usia sembilan tahun, dimulai pada tahun 1969, sehari ia terkadang bermimpi 3 hal, juga pernah bermimpi sembilan hal, setiap hari jumlah yang ia mimpikan tidak sama. Ia berkata, firasat mimpi yang ditemuinya selalu muncul dengan alami di dalam situasi mimpinya, sama sekali bukan ia sendiri yang memilihkannya. Jucelino dikala berusia 19 tahun, berjumpa dengan orang suci peramal terkenal di Brasil, Franciscoshabiz, sesudah itu bencana dan peristiwa berskala dunia secara berangsur bertambah di dalam firasat mimpi. Franciscoshabiz pernah dua kali dinominasikan sebagai peraih hadiah Nobel perdamaian, ia adalah ahli supra natural tersohor, juga adalah seorang dermawan. Oleh karena hubungan sebab akibat ini, kejadian yang diramal Jucelino sudah melebihi 80.000 kasus, mari kita simak dari firasat mimpinya beberapa ramalan pilihan bersifat internasional dan bencana berskala besar yang sudah terjadi, agar kita bersama-sama kilas balik dengan peristiwa di bawah ini:

Peristiwa terbunuhnya Putri Diana

Tanggal 4 Maret 1997, surat peringatan yang dikirim via pos kepada Lady Diana, "Saya menerima info dari Tuhan, ada orang berniat jahat merencanakan skenario kecelakaan mobil terhadap anda, jiwa anda juga bisa mengalami bahaya, tujuh malaikat mengatakannya demikian kepada saya. Kemungkinan anda akan tewas di dalam kecelakaan mobil kali ini, namun para pakar barangkali bisa menganggapnya sebagai human error saat berkendara dan mengurusinya sebagai kejadian kecelakaan, akan tetapi mereka salah sama sekali. Pembunuhnya ada di dekat anda.....peristiwa pembunuhan ini kemungkinan terjadi sebelum tibanya tahun 2000."

Jucelino juga pernah mengirimkan surat peringatan tersebut per pos kepada tiga media cetak besar Inggris yakni Times, Daily Telegraph dan Guardian, tetapi hingga hari ini tidak pernah diberitakan. Peristiwa kecelakaan mobil terjadi setelah lima bulan sejak terkirimnya surat peringatan yakni tanggal 31 Agustus 1997, persis seperti uraian ramalan bahwa pada akhirnya diselesaikan dengan sembrono sebagai human error dalam berkendara.

Di dalam ramalan dicatat bahwa peristiwa itu bisa terjadi sebelum tahun 2000, meskipun tidak terdapat tanggal, bulan dan tahun yang pasti, tetapi dua tahun sebelum ramalan, di dalam surat yang dikirim Jucelino kepada presiden Brasil ketika itu Fernando Henrique Silva Cardoso, disebutkan (surat ini dibubuhi stempel biro notaris) bahwa, "Tahun 1997 sampai 1998 Lady Diana bisa tewas...."

Dua kali serangan terhadap WTC, kali kedua adalah kejadian teror 911

Tahun 1989, sebuah surat peringatan dikirim kepada presiden Amerika dan kedutaan Inggris, surat tersebut tertanggal 26 Oktober 1989 per pos dan tercatat di kantor notaris Klicheeba di kota Palana.

Di dalam surat tersebut juga diramalkan bahwa tahun 1993 untuk kali pertama WTC bakal diserang, meskipun tidak dinujum tanggal serangan, namun serangan kedua kalinya dengan sangat jelas disebutkan pada tanggal 11 September 2001. Mengenai hasil dari surat peringatan tersebut, telah anda ketahui. Serangan pertama WTC terjadi tiga setengah tahun sesudah surat peringatan diterima yakni tanggal 26 Februari 1993, suatu kasus peledakan areal parkir yang menimbulkan korban tewas dan terluka, sedangkan serangan kedua terjadi pada 12 tahun kemudian yakni 11 September 2001, " Kasus serangan 911 dilakukan serentak oleh banyak teroris" yang telah menggemparkan dunia.

Yang membuat orang terkejut dan terheran-heran ialah di dalam surat peringatan/ramalannya itu juga tercatat: sesudah serangan kedua terhadap WTC, meletus perang Afghanistan dan Irak, setelah Irak terkalahkan, presiden Saddam Hussein melarikan diri dan bersembunyi di wilayah Irak tengah di kota Ad Dawr dan lain sebagainya, juga diramal dengan terperinci, peristiwa yang para pembaca sudah ketahui semua, di dalam surat ramalan tersebut kejadian yang diramalkan satu per satu telah terjadi.

Surat peringatan itu juga dikirim per pos kepada ayah presiden sekarang George Bush, kala itu si Bush tua, surat peringatan ramalan per tahun 1989 tersebut ditulis 9 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober tahun 1998 dan dikirim ulang kepada presiden Clinton, di dalam surat tersebut disampaikan: "Jucelino sangat mengkawatirkan bencana yang dulu telah dilihatnya di dalam mimpi, itu adalah kaum teroris melancarkan serangan terhadap pulau Manhattan, gedung jangkung dikepung oleh api raksasa yang datang dari langit. Mungkin saja ada orang mengira bahwa ini sedang berkelakar dan tidak menganggapnya serius, akan tetapi mutlak bukan lelucon, oleh karena itu saya mengirim surat kepada media utama Amerika, berharap mereka bisa mempublikasikan surat peringatan ramalan saya."

Seperti dijelaskan di depan, peristiwa besar semacam itu bisa berdampak kepada masyarakat, Jucelino biasanya mempublikasikannya sebelum kejadian, ia tidak saja menghubungi yang bersangkutan, bahkan isi yang sama, ia kirim bersamaan ke media massa dan sebagainya. Namun sampai dengan sekarang, nyaris tak ada perusahaan media massa yang mau menerima permintaannya untuk menyiarkan kepada khalayak. Demikian pula agen berita Miami Herald yang persis menerima surat peringatan itu membalas surat singkat kepada Jucelino dengan isi :

"Di dalam surat anda yang dikirim kepada kami per tanggal 26 Oktober 1989, diramalkan bahwa gedung WTC pada tanggal 11 September 2001 akan mengalami serangan kaum teroris, terhadap ramalan ini agen berita kami memberikan apresiasi. Selain itu anda juga di dalam surat tersebut meramalkan Amerika bisa terjadi 2 kali perang, akhirnya bisa bertempur melawan Irak, juga Saddam melarikan diri, serta tentang ia lari dan bersembunyi di Ad Dawr, Irak tengah dan lain berita detail lainnya telah dengan rinci diramalkan. Sayang sekali kami tidak bisa mempublikasikan isi berita seperti itu, karena kami khawatir bisa menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat..."

Mengenai lokasi persembunyian Saddam, sesudah peristiwa terjadi pada tanggal 13 September 2001, pos yang disampaikan kepada presiden Amerika George Bush dengan sangat detail diceritakan tentang "lokasi persembunyian Saddam, di sebelah luarnya terdapat sebuah poster tentang bahtera nabi Nuh, di tepi sungai Tigris terdapat sebuah lobang, di atasnya ditutupi dengan papan kayu dan karpet imitasi, aksesnya dikamuflasekan dengan batu bata, tanah dan sampah."

Kemudian sesudah membaca berita baru mengetahui bahwa ramalan Jucelino betul-betul sangat tepat, ramalan yang pada realitanya membuat orang sangat tercengang itu masih terus berkelanjutan. Tentang Saddam pasca penangkapan dari pemberitaan pers kita ketahui bahwa sesudah dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati dan dieksekusi pada tanggal 30 Desember 2006 lalu. Sesudah itu terjadi pertentangan sengit antar kelompok Sunni dan Syiah di negeri Irak, bisa sewaktu-waktu mengakibatkan situasi perang saudara, setiap pagi dan malam hari banyak korban tewas warga sipil tak berdosa telah berjatuhan.

Namun vonis mati Saddam seperti ini dan Irak pasca Saddam dipenuhi kekalutan di dalam negeri, berkaitan dengan ramalan Jucelino ini, tanggal 29 Mei 2006 lalu telah dikirim kali ketiga kepada Radio Pass FM Indonesia yang berada di Jakarta, isi seluruhnya cocok, sebagai berikut :

"Menurut pengadilan Irak, Saddam di vonis bersalah, dan kemungkinan dieksekusi mati pada tanggal 30 Desember 2006. Dengan demikian seluruh negeri Irak akan terjadi pertikaian, dan akan terjadi banyak korban jiwa." Selain itu, sering kali firasat mimpi tepat ditunjukkan kepada Jucelino, membiarkan dia di dalam alam mimpi melihat tokoh dari musibah dan bencana dunia, dari sini bisa diketahui bahwasanya ia bukan "manusia biasa", ia pasti memiliki kekuatan meneropong masa depan dan kemampuan meramal yang menakjubkan.

Gempa besar di laut Sumatera

Surat peringatan terawal yang dikirim ialah 8 tahun sebelum terjadi Tsunami di Aceh tahun 2004, tepatnya pada tanggal 16 September 1996 lalu, dikirim per pos kepada duta besar India di Brasilia, ibu kota Brasil. Di dalam surat tersebut diramalkan bahwa tanggal 26 Desember 2004 pagi hari di propinsi Aceh, Indonesia bakal terjadi gempa bumi 8,9 skala Richter, Indonesia dan India diterjang Tsunami setinggi 10 meter itu. Surat peringatan kepada presiden Indonesia Soeharto dikirim per tanggal 30 April 1997, isi surat tersebut: "Saya di dalam mimpi melihat tanggal 26 Desember 2004 pagi hari jam 7, Asia Selatan bakal diguncang oleh 8.9 skala richter gempa besar, bersamaan dengan itu juga bisa terjadi tsunami setinggi 10 meter, area penyebarannya dimulai dari propinsi Aceh, Indonesia, India, Malaysia, Sri Langka, Thailand, Maldivas, Bangladesh dan sebagainya bahkan mencapai hingga Mauritius. Dan bakal ada 100.000 jiwa terenggut..."

Alhasil, gempa bumi sesuai ramalan di dalam surat peringatan tersebut terjadi pada pagi hari jam 7.58 tanggal 26 Desember 2004, angka tewas melebihi 200. 000 orang, gelombang tsunami tertinggi mencapai 30 meter, ada banyak sekali orang raib ditelan tsunami yang menerjang pantai. Para kedubes seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan lain-lain, juga telah menerima surat yang sama, surat resmi tersebut semuanya terlampiri stempel jawatan pos terkait. Selain itu Jucelino juga menerima surat ucapan terima kasih dari berbagai kedubes atau pejabat sekretariat kepresidenan negara bersangkutan.

Surat ucapan terima kasih dari kantor kepresidenan berisi keluhan sebagai berikut: "Mengenai gempa bumi dan tsunami jikalau sampai terjadi pada tahun 2004, demi menghindari terjadinya bencana yang mengerikan ini, ada banyak hal terpaksa harus kami lakukan, namun kami juga merasa tak berdaya." Selain itu, isi surat balasan sederhana berasal kedubes Indonesia: "....kami akan menyampaikan isi surat anda kepada negara kami, apabila ada berita lain yang hendak disusulkan, jangan ragu-ragu menyampaikan."

Dari situ bisa diketahui, 8 tahun sebelum bencana terjadi, Jucelino sudah meramalkan bakal ada gempa bumi super-besar dan tsunami besar melanda kawasan Asia Selatan dengan korban tewas melebihi 100.000 orang, dari dalam surat peringatan tersebut dengan rinci kami dapat mengetahui bahwa Jucelino juga secara parsial mengirim surat resmi pemberitahuan dengan detail tentang tahun, bulan, tanggal dan waktu kejadian, kepada negara-negara yang bakal tertimpa bencana, namun pada kenyataannya tiada langkah-langkah pencegahan efektif apapun yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar